Dunia anak saat ini mungkin identik dengan animasi. Anak yang berusia di bawah 10 tahun memang menyukai gambar warna-warni yang bisa bergerak dengan tingkah dan suara yang lucu. Mereka yang memiliki minat di bidang menggambar besar kemungkinan banyak terinspirasi oleh konten gambar bergerak ini. Lantas bisakah anak membuat animasisendiri sesuai kapasitas mereka?
Membantu Anak Membuat Animasi, Begini Tips yang Bisa Anda Coba
Ternyata belajar animasi ini bisa dilakukan siapa saja, bahkan oleh anak-anak sekalipun. Hanya saja, pendamping harus memahami seberapa besar kapasitas anak dalam menciptakan produk animasinya sendiri. Dengan begitu, anak bukan hanya menjadi konsumen video animasi di YouTube saja,tetapi juga bisa menjadi kreator.
Namun tentu saja untuk mencapai kemampuan tertentu, anak membutuhkan dukungan dari orang lain. Untuk lebih mengoptimalkan belajar anak membuat animasi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya
Menemukan Software yang sesuai dengan anak.
Hal pertama yang dilakukan pendamping dalam memandu anak belajar membuat animasi adalah dengan mencarikan software yang sesuai dengan anak. Sesuai dalam artian bisa dipelajari dan digunakan oleh anak dengan mudah. Selain itu, software sebagai salah satu alat utama dalam pembuatan animasi juga berpengaruh terhadap semangat anak untuk terus menekuni animasi yang sedang dibuatnya.
Nah, mencari aplikasi untuk membuat animasi mungkin bukan perkara yang sulit. Namun memastikan bahwa software tersebut sesuai untuk anak, bisa menjadi masalah yang lebih rumit. Maka dari itu, Anda bisa memperhatikan beberapa hal seperti
Usia dan KemampuanAnak
Usia anak sangat berpengaruh pada bagaimana kemampuananak memahami arahan atau kompleksitas aplikasi yang dipakai. Misalnya saja saat usia anak yang terlalu muda cenderung kesulitan memahami kompleksitas software. Namun yang perlu Anda ketahui adalah, di luar sana ada software yang ramah dengan pengguna anak-anak. Dan software seperti ini bisa Anda coba pada anak.
Anda bisa memeriksa adanya logo bahwa aplikasi tersebut sesuai untuk anak dengan rentang usia tertentu, misalnya 5+ atau 8+. Selain itu, Anda juga bisa menilai tingkat kompleksitas software dengan user interface (UI) yang diperlihatkan. Semakin sederhana, semakin mudah pula aplikasi tersebut digunakan anak.
Penguasaan Anak pada Komputer
Tingkat penguasaan anak terhadap komputer juga perlu untuk Anda perhatikan dimana anak cenderung hanya memiliki kemampuan dasar seperti single-click, double-click ataupun sekedar drag-and-drop saja. Tak ada salahnya Anda juga memiliki aplikasi animasi dimana anak cukup menggambar saja. Tingkat penguasaan terhadap komputer juga bisa menentukan tingkat penguasaan anak terhadap software animasi.
KesabaranAnak
Membuat animasi identik dengan sebuah proses yang bisa memakan waktu, tenaga dan pikiran. Untuk itu, Anda perlu mengetahui seberapa tingkat kesabaran yang dimiliki oleh anak. Pada proyek animasi yang rumit dan panjang, maka proses yang harus dijalani anak pun akan semakin berat pula. Jika anak tidak memiliki cukup kesabaran atau usia yang muda, Anda bisa memilih software yang lebih sederhana untuk lebih menyingkat proses..
Jenis Animasi
Jenis animasi tertentu juga bisa mempengaruhi proses yang dijalani dan motivasi anak itu sendiri. Animasi yang biasanya dikerjakan anak seperti stop motion, animasi whiteboard, animasi 2D atau animasi 3D. Semakin sederhana gaya animasi yang dibuat anak, maka semakin sederhana pula proses yang mereka jalani. Mereka tidak harus berurusan dengan berbagai efek dan visualisasi dramatis untuk menghasilkan konten yang disukai, bukan?
Namun, tidak menutup kemungkinan pula anak menciptakan animasi 3D sederhana karena mungkin jenis animasi itulah yang menjadi minatnya. Selama ia mengerjakan dengan gembira dan penuh semangat, proyek yang mungkin cukup rumit pun dapat ia selesaikan tanpa banyak mengeluh. Dan hal seperti ini tidak sepenuhnya salah bagi perkembangan belajar mereka.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda coba untuk membantu anak membuat animasi. Dalam tahapan belajar, akan selalu ada kemungkinan anak untuk merasa jenuh dan berhenti mengerjakan karya. Namun dengan bantuan yang tepat dari pendamping entah itu dari orang tua, kakak ataupun guru, bukan tidak mungkin, anak-anak dapat menciptakan animasinya sendiri.