Dimulai dari film sampai video games favorite, animasi 3D datang di beberapa hal yang kita saksikan dan cicipi. Tehnologi semakin meningkat, dan diagram sekarang jadi lebih hidup, lebih tajam, serta lebih kece.
Industri selingan bukan salah satu customer animasi 3D. Belakangan ini sering dipakai dalam pendidikan, kesehatan, arsitektur, advertensi, dan sudah pasti pada metaverse. Dari beragam tipe animasi, 3 dimensi ialah yang terbanyak disukai.
Benar-benar gampang untuk menyaksikan kenapa orang menyenangi ide animasi 3D. Diagramnya bagus sekali dan adalah komunikator yang baik. Tidaklah heran bila banyak usaha memercayakan tehnik ini untuk bercerita merk, membuat citra yang sangat ramah, dan menarik semakin banyak pelanggan.
Di artikel ini kali, kita akan kupas sekitar animasi 3D, seperti bedanya dengan 2D, langkah pembikinannya, dan sejumlah trik dan tips.
Apa itu animasi 3D?
Animasi 3D ialah dari proses tehnik tempatkan object dan watak di di dalam ruangan 3 dimensi dan merekayasanya untuk membuat fantasi gerak. Object dibikin berdasar mode 3 dimensi yang diasimilasi di dalam lingkungan digital alat pemodelan 3 dimensi. Alternative-nya, object kehidupan riil bisa dipindai ke computer atau tablet animasi dan jadi blueprint untuk object animasi 3D.
Tujuan animator 3 dimensi untuk mengalihkan object dan watak dalam episode tertentu dengan serealistis mungkin. Kamu bisa membuat watak yang prima, tapi bila pergerakan object seperti robot, semua usaha keras yang sudah dilakukan akan percuma, terlebih bila untuk maksud komersial. Itu penyebabnya animator habiskan begitu banyak waktu pelajari ide dasar gerak untuk membikin mode animasi mereka dapat serealistis mungkin.
Perbedaan di antara animasi 3D dan 2D
Mungkin ada yang telah berpikiran jika dari pemberian nama juga telah berlainan, tapi silahkan kita bangun sedikit kembali tentang ini untuk memperlihatkan perbedaan pada proses pembikinannya. Seperti yang umum kamu saksikan, animasi 2D itu datar karena didasari pada sektor dua dimensi sumbu koordinat (x,y). Animasi 2D hasilkan fantasi pergerakan lewat serangkaian episode 2D yang cepat.
Animasi 3D dilaksanakan membuat mode 3 dimensi dan menggerakkan dalam penataan 3 dimensi. Tambahan sumbu ke-3 memberikan semakin banyak ruangan untuk bergerak dan atur object pada sebuah episode, membuat fantasi pergerakan animasi sesuatu watak jadi lebih fleksibel.
Proses Animasi 3D
Saat ini, bagaimana pembikinan animasi 3D? Saat pra-produksi, tidak begitu jauh dari animasi 2D. Diawali dengan meningkatkan jalan cerita dari gagasan yang ada, scriptwriting, storyboard, membuat ide sketsa watak 3 dimensi, dan menganimasikan storyboard. Sesudah usai menuntaskan pra-produksi, masuk ke dalam sisi produksi dan saat produksi, berikut proses produksi animasi 3D yang bisa kamu baca.
Tingkatan pra produksi
Menghasilkan gagasan
Pembikinan animasi 3D, apalagi di studio animasi 3D professional, meng ikuti proses tertentu yang mengikutsertakan banyak cara yang sama-sama terkait. Titik awalnya untuk tiap animasi 3D ialah babak pembikinan “gagasan”.
Gagasan ini mencakup banyak faktor, seperti narasi, dokumen, bahkan juga formasi keseluruhnya project yang hendak dibikin. Gagasan bisa dibuat oleh siapa pun, dapat oleh perancang keseluruhnya project, atau dari animator itu sendiri. Hal paling penting dari semua ialah ide gagasan yang dibuat harus kuat, supaya bisa memperoleh hasil yang diharapkan.
Pembikinan narasi
Narasi dan cerita sering jadi sisi tidak terpisah dari hidup manusia. Kita ialah pendongeng, menceritakan tiap hari, bagus untuk diri kita atau melipur seseorang. Ide narasi pada intinya ialah pelukisan sebuah perjalanan di mana kita meng ikuti watak atau satu kelompok watak saat mereka memburu suatu hal dengan halangan tertentu.
Lewat narasi, kita bisa bercerita kejadian riil atau hal imajiner. Bisa mengikutsertakan beberapa orang riil atau watak angan-angan.
Animasi 3D ialah media yang baik di mana bahkan juga hal paling kecil juga bisa disamakan. Supaya pemirsa betul-betul merasa terturut, narasi harus mempunyai standard tertentu seperti watak yang diperkembangkan baik, perselisihan yang direncanakan epik, dan ringkasan yang memberikan kepuasan.
Membuat semua komponen aktif ini dan menyusunnya jadi narasi yang seperti riil dengan kemampuan bisa memancing ketertarikan pemirsa lewat animasi 3D. Tetapi, bisa habiskan banyak energi dan waktu, tapi itu tentu sebanding.
Pembikinan dokumen (scriptwriting)
Dokumen ialah bentuk narasi yang resmi dan tercatat. Gerakan dasar, lingkungan, waktu, perlakuan, dan diskusi pada watak ditranskripsikan dalam dokumen. Dengan menyaksikannya, team praproduksi dan produksi yang tidak sama bisa mempunyai pengetahuan yang terang tentang ide keseluruhnya narasi.
Sama dengan live-action, tiap sisi besar yang berjalan dalam animasi 3D harus ditranskripsikan ke skrip. Ini termasuk apa pun itu yang hendak disaksikan dan didengarkan oleh pemirsa animasi 3D secara mendetail; seperti diskusi, efek suara, partitur musik, fade, peralihan, dan deskripsi. Skrip paling akhir sebagai susunan rekomendasi untuk cara seterusnya dari lajur produksi disebutkan storyboard.